Minggu, 29 Januari 2012

Coba Jawab

Tebak dengan benar pertanyaan di bawah ini:

Isilah titik-titik di bawah ini (mohon dijawab dengan jujur di dalam hati kita masing-masing.. ^_^):

1. Allah menciptakan TERTAWA dan ...

2. Allah itu MEMATIKAN dan ...

3. Allah menciptakan LAKI-LAKI dan ...

4. Allah memberikan KEKAYAAN dan ...

Jawaban:

Jawaban kuiz di atas pada umumnya adalah:

1. MENANGIS.

2. MENGHIDUPKAN.

3. PEREMPUAN

4. KEMISKINAN.

Untuk mengetahui apakah jawaban di atas itu benar atau tidak, mari kita cocokkan jawaban tersebut dengan rangkaian firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam surat An-Najm (53), ayat: 43-45, dan 48, sebagai berikut:

وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَى

"dan Dia-lah yang menjadikan orang TERTAWA dan MENANGIS."

(QS. 53:43).

وَأَنَّهُ هُوَ أَمَاتَ وَأَحْيَا

"dan Dia-lah yang MEMATIKAN dan MENGHIDUPKAN."

(QS. 53:44).

وَأَنَّهُ خَلَقَ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْأُنثَى

"dan Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan LAKI-LAKI dan PEREMPUAN."

(QS. 53:45).

وَأَنَّهُ هُوَ أَغْنَى وَأَقْنَى

"dan Dia-lah yang memberikan KEKAYAAN dan KECUKUPAN."

(QS. 53:48).

Ternyata jawaban kita umumnya BENAR hanya pada no. 1-3.

Tapi, jawaban kita untuk no. 4 (kalau mau jujur) umumnya SALAH.

Jawaban versi Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an bukan KEMISKINAN, tapi KECUKUPAN.

Masya Allah..

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala hanya memberi KEKAYAAN dan KECUKUPAN kepada hamba-Nya. Dan yang menciptakan KEMISKINAN adalah diri kita sendiri.

Hal ini bisa karena ketidakadilan ekonomi, malas, bisa juga karena kemiskinan itu kita bentuk di dalam pola pikir kita sendiri. Itulah hakikatnya, mengapa orang-orang yang senantiasa bersyukur; walaupun hidup pas-pasan ia akan tetap tersenyum dan merasa CUKUP.

Jadi, marilah kita bangun rasa KECUKUPAN di dalam hati dan pikiran kita, agar kita menjadi hamba-Nya yang selalu BERSYUKUR. Karena hakikatnya manusia itu tidak akan pernah puas hingga MULUTNYA DIISI DENGAN TANAH!

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu yang berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Seandainya anak Adam memiliki satu lembah emas, maka ia ingin mencari lagi dua lembah emas berikutnya, dan tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas), kecuali mulutnya diisi dengan tanah kuburan dan Allah akan memberikan ampunan kepada orang yang bertaubat".

Oleh karena itulah kita tidak dapat berhujjah dengan alasan TAKDIR apabila sesuatu yang buruk menimpa kita.

Allah 'Azza wa Jalla berfirman:

وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ

"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)."

(QS. Asy-Syuura:30).

Dalam sebuah Hadits Qudsi Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: ".. Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya hanya amal-amal kalianlah yang akan dapat menjaga kalian dan hal itu akan mencukupi kalian semua. Oleh karena itu, barangsiapa yang menemukan kebajikan, maka pujilah Allah, dan barangsiapa yang menemukan selain itu, maka janganlah kalian semua mencaci, kecuali DIRI KALIAN SENDIRI."

(HR. Muslim, Abu 'Awanah, Ibn Hibban, dan Al-Hakim).

Wallahu 'alam bishshawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar